Showing posts with label islami. Show all posts
Showing posts with label islami. Show all posts

Wednesday, 26 July 2017

Mengharukan! Suporter Bentangkan “FREEDOM PALESTINA” Saat Laga PSS Sleman VS Persibangga



Republik.in ~ Laga PSS Sleman saat menjamu tim tamu Persibangga Purbalingga tadi malam, Rabu (26/7/2017), di Maguwoharjo International Stadium (MIS) Sleman DI Yogyakarta, diwarnai dukungan suporter untuk Palestina.

Tulisan “FREEDOM” dan bendera besar “PALESTINA” kreasi supporter PSS Sleman terlihat sangat mencolok. Dukungan ini menyusul kondisi terkini di bumi Palestina dimana Masjid Al Aqsa ditutup oleh penjajah Zionis Israel.

Dalam laga lanjutan Liga 2 Indonesia ini, tuan rumah PSS Sleman berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0. Dua gol Tim Elang Jawa ini diborong Dirga Lasut yang menjadi man of the match.

Kemenangan kandang kali ini membawa PSS Sleman meraih 21 poin dan kokoh di puncak klasemen sementara Grup 3 Liga 2.

sumber (republik)

Sungguh Luar Biasa! Manuver di Langit, Tim Jupiter TNI AU Tuliskan Lafal Allah

Media sosial dihebohkan dengan atraksi pesawat TNI AU yang digelar di Jogja International Air Show (JIAS) 2017 di Pantai Depok Bantul, pada Ahad (30/04/2017) kemarin. Pasalnya, 6 pesawat tersebut bermanuver dan membentuk formasi di langit lafal Allah.





Hal tersebut diakui Kadispen TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya. Menurutnya, gambar tersebut diambil pada gelaran bulan Dirgantara peringatan TNI AU. "Air show dalam rangka bulan Dirgantara di Yogya itu," cakap Jemi, Rabu (03/05/2017).

Di foto yang viral ini, terlihat 6 pesawat membentuk formasi. Dua di paling ujung bahkan dalam posisi miring. Dari asap yang dikeluarkan 6 pesawat itu, ternyata membentuk lafal Allah. Tim Jupiter menjadi kebanggaan TNI AU. Dengan pesawat jenis KT-1 Wong Bee, tim Jupiter sering tampil dalam berbagai acara. Atraksinya memang begitu atraktif dan mendebarkan.

Lagi pula, penampilan atraksi-atraksi para penerbang TNI AU memang kerap membuat penonton terpukau. Foto yang viral tersebut salah satu buah karya tim Jupiter Aerobatic yang home base nya di Lanud Adisucipto Yokyakarta. Sebelumnya juga para penerbang pernah manuver membentuk gambar love atau hati di atas langit.




sumber (cakaplah)

Wednesday, 19 July 2017

Astagfirullah Inilah 8 Jenis Manusia yang Sangat Dibenci Allah, Nomor 4 Paling Sering Terjadi di Indonesia!

Fitrahnya manusia sebagai khalifah dimuka bumi, terkadang kurang bisa mengontrol beberapa perbuatannya, hingga ia menjadi manusia yang merugi. Bagaimana tidak, manusia yang kurang bisa menjaga perbuatannya termasuk yang dibenci Allah!

Ada delapan golongan manusia yang kelak tidak dilihat oleh Allah karena Allah benci kepada mereka. Allah pun tidak mengampuni dosanya dan mereka diancam siksa neraka yang pedih. Siapa saja mereka?


1. Orang yang tergolong miskin namun sombong

Sombong di sini bukan hanya perkara perilaku, ucapannya yang ‘besar’, namun juga termasuk malas beribadah pada Allah, atau tidak berupaya memperbagus amalan dan lebih tekun beribadah.
Sombong seperti ini tidak disukai Allah, hal ini tertuang pada ayat berikut:

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (Lukman : 18).

2. Orang yang berpunya tapi pelit

Seharusnya orang yang diberi kelebihan rezeki, maka ia lebih banyak berbagi pada orang lain. Namun jika ia bersikap kikir, maka hal tersebut termasuk yang dibenci Allah. Apalagi sangat takut hartanya akan berkurang jika harus bersedekah atau berbagi pada yang membutuhkan. Rasulullah mengancam orang yang semacam ini bukan bagian dari orang-orang yang beriman.

"Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka dia bukan bagian dari mereka." (HR. Hakim).

3. Para Ulama yang Komersial

Sebenarnya fenomena sekarang sudah terlihat ditelevisi. Banyak para ulama yang memiliki jam terbang yang sangat tinggi hingga sukar ditemui umat, karena jadwal yang begitu padat. Meskipun diperbolehkan untuk dakwah dengan mengutip biaya untuk sekedar biaya operasional, akomodasi dan profesionalitas, namun bukan berlebih-lebihan dan bahkan sarana untuk memperkaya diri sendiri. Karena ulama diharapkan menjadi garda terdepan dalam memberi teladan akhlak baik bagi umat.

"Celakalah bagi ummatku dari ulama buruk yang menjadikan agama ini sebagai komoditas, yang mereka jual pada para penguasa mereka di zamannya demi meraup keuntungan untuk diri mereka sendiri. Allah pasti tidak akan menjadikan bisnis mereka memperoleh keuntungan." (HR. Hakim).

4. Wanita yang minim rasa malu

Rasa malu wanita sudah mulai luntur, meski semakin banyak yang memakai baju muslim, hanya saja banyak pula yang tidak penuhi kaidah-kaidah dalam berpakaian. Bukan hal dalam berpakaian, cara berjalan, bertutur kata dan berperilaku, wanita sekarang sudah mulai menepiskan rasa malunya.

5. Orangtua yang malas beribadah 

Semakin tua, Allah memberi peringatan untuk semakin mendekatkan diri padaNya. Rambut memutih, tidak bugar lagi, dihinggapi berbagai macam penyakit dan banyak hal lainnya, sebenarnya pertanda semakin dekat dengan kematian. Namun yang terjadi masih banyak orangtua yang menghamba pada keduniawian dan malas untuk beribadah.

6. Pemuda yang yang tak berkarya

Sangat disayangkan jika menjumpai pemuda hanya berkutat dengan kesenangan semata. Seharian berkutat dengan gadgetnya, atau interaksi dengan dunia maya, tanpa bergerak untuk belajar lebih giat, berkarya untuk lebih maju dan membanggakan atau bekerja lebih giat dan keras, inovatif dan kreatif.

7. Pemimpin negara / wilayah yang keji

Pemimpin seharusnya mengayomi rakyat, adil dan jauh dari kejam. Ia seharusnya mensejahterakan rakyat, buka berbuat semena-mena. Maka neraka dianggap sebagai tempat yang cocok bagi pemimpin yang dzalim.

"Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang dzalim." (Ali Imran : 151).

8. Ahli ibadah yang riya’

Hal seperti ini amat sangat harus dihindari oleh para ahli ibadah. Karena perbuatan riya mereka memang tidak disadari sepenuhnya, seperti meremehkan orang lain yang ibadahnya tidak benar, ataupun mengira bahwa ibadahnya diterima, sedang yang lain tidak, maka ia menjadi pribadi yang sombong.
 
Delapan macam perbuatan manusia tersebut memiliki kesamaan, yaitu mencari kehidupan dunia. Mereka adalah orang-orang yang menukar janji Allah (Surga) dan menghargai sumpah mereka dengan nilai dunia yang kecil.

Baca Juga

Wednesday, 12 July 2017

Ingin Hamil? Perbanyaklah Sedekah. Simak Sebuah Kisah Nyata Untuk Motivasi yang Sedang Menanti Momongan berikut ini!

Ini adalah pengalamanku untuk yang pertama kalinya mengalami hamil, dan ini merupakan anugerah terbesar didalam hidupku.

Karena usaha untuk mendapatkan status hamil ini aku lakukan dengan suamiku selama 3 tahun 9 bulan. Banyak usaha yang sudah saya lakukan untuk menghasilkan buah hati yang kami dambakan, tapi Allah belum memberikan juga untuk waktu yang cukup lama.

Hampir 1 tahun penuh aku dan suamiku kontrol ke dokter dan dokter pun telah memberikan resep obat untuk aku, tapi belum juga berhasil. Hingga pada suatu waktu saya bertemu dengan guru ngaji saya di rumahnya, tepatnya di Depok. Beliau berpesan agar aku tetap sabar dalam meminta sesuatu apapun Kepada Allah.

"Kunjungilah Orang Tua (ibu/bapak) kamu mintalah maaf bila ada kesalahan dan mintalah do'a dari mereka. Perbanyaklah sedekah untuk Anak yatim dan orang-orang yang tidak mampu, maka Insya Allah akan diberikan kemudahan dalam mendapatkan apa yang di inginkan." Begitu kata Beliau

Kebetulan hari raya 'Idul Fitri tiba, jadi aku dan suamiku mudik ke Jawa (Solo & Jogja) disitulah kesempatan aku untuk sungkem dengan orangtua dan saudara-saudaraku.


Sepulang dari Jawa, setiap kali aku jalan ke kantor aku melihat orang tua yang tak mampu maka aku sisihkan uangku kepadanya walau hanya 1.000,- atau 2.000,- saja.

Aku juga menyumbang beberapa rupiah rejeki suami dan aku untuk anak-anak yatim.

Dan kemudian pada suatu hari dalam perjalanan pulang kerja diperempatan jalan bersama suamiku naik motor, kulihat ada bapak-bapak tua dengan tongkat dipinggir jalan dengan kondisi yang lemah. Aku melihatnya sungguh kasihan, kebetulan aku membawa 2 bungkus nasi yang aku dapat dari kantor pas ada acara buka bersama, lalu aku berikan 1 bungkus untuk si bapak tadi, sambil didalam hati aku berdo'a, Ya Allah tolonglah bapak ini dari kemalangan dan kabulkanlah do'a-do'aku.

Si Bapak tersenyum tanda ucap terimakasih dan mengucapkan beberapa kalimat yang tak kudengar suaranya, mungkin beliau juga mendo'akan saya.

Nah semenjak itu, Alhamdulillah pekerjaanku berjalan dengan lancar & rejeki mengalir dengan sendirinya.

Termasuk rejeki yang aku dapat adalah aku POSITIF HAMIL. Spontan aku kaget banget melihat hasil tes urine menunjukan positif, serasa tidak percaya kemudian pada malam harinya aku langsung cek ke dokter dan dokter pun bilang "Selamat ibu telah postif hamil selama 7 minggu" Kata dr. Simarmata Di RS Tunas Jaya Cibinong.

Alhamdulillah... Ya Allah Engkau telah mendengar dan mengabulkan do'a-do'a ku.. .

Dari situ aku sadar, bahwa perbuatan baik kita PASTI akan dibalas dengan kebaikan juga dari Allah SWT.

Oleh sebab itu, jangan pernah lupakan darimana kita berasal dan siapa orang-orang di sekeliling kita. Bantulah mereka yang tidak mampu agar kehidupannya lebih baik dari keadaaan sekarang.

Semoga bisa jadi inspirasi pagi untuk Bunda yang sedang berusaha dalam program hamil. Semangat Bunda! Selamat beraktivitas.

Baca Juga

Saturday, 17 June 2017

Astagfirullah Meski Merasa Tak Pernah, Inilah 5 Tanda Bahwa Engkau Menyakiti Orang Tua Tanpa Sadar!

Meskipun berdalih tak pernah melakukannya, bisa saja dirimu pernah menyakiti hati mereka tanpa sadar. Periksa saja ulasan berikut untuk memastikan hal tersebut belum dan tak akan pernah terjadi.

Wahai saudaraku, marilah kita belajar dari mulianya akhlaq para salaf dalam berbakti kepada kedua orang tuanya. Sesungguhnya dari kisah mereka kita dapat mengambil pelajaran yang baik. Dari Ibnu Aun diriwayatkan bahwa ia menceritakan, Seorang lelaki ada yang pernah menemui Muhammad bin Sirin di rumah ibunya. Ia bertanya, “Ada apa dengan Muhammad? Apakah ia sakit?” (karena Muhammad bin Sirin suaranya lirih hampir tak terdengar bila berada di hadapan ibunya. red). Orang-orang di situ menjawab, “Tidak. Cuma demikianlah kondisinya bila berada di rumah ibunya.”

Dari Hisyam bin Hissan, dari Hafshah binti Sirin diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Muhammad, apabila menemui ibunya, tidak pernah berbicara dengannya dengan suara keras demi menghormati ibunya tersebut.”


Dari Ibnu Aun diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Suatu hari ibunya memanggil beliau, namun beliau menyambut panggilan itu dengan suara yang lebih keras dari suara ibunya. Maka beliau segera membebaskan dua orang budak.”

Sungguh sangat berharga sekali orang tua di hati anaknya. Jangan sampai kita menjadi orang yang durhaka dan berbuat semena-mena kepada ibu kita. Apalagi jika menyakiti hati mereka setiap saat. Karena meskipun kita berdalih sekalipun, menyakiti hati orang tua bisa tanpa sadar dilakukan oleh anak-anaknya.

Walau tidak disengaja, seorang anak bisa saja melukai hati orangtua dengan banyak cara. Mungkin benar jika anak mengasihi orangtuanya, tapi bagaimana mereka tahu jika tidak ditunjukkan? Anak yang telah dewasa kadang sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka sendiri sehingga melupakan orangtua tanpa sadar.

Tetapi orangtua merasa dilupakan. Mereka membutuhkan pernyataan kasih sayang dari anak-anaknya. Perhatikan apakah dirimu melakukan hal-hal berikut ini untuk memastikan bahwa engkau tidak melukai hati orangtua meskipun secara tak sadar.

1. Lupa Mengundang ke Hari Penting Keluarga

Ingatlah untuk mengundang mereka di hari ulang tahun anak atau perayaan lulus sekolah. Selain itu undanglah mereka untuk makan bersama paling tidak seminggu sekali.

2. Jarang Menelepon

Bayangkan senyum lebar yang mengembang di wajah orangtua ketika menerima telepon dari kita. Mata mereka akan berbinar mengetahui mereka tidak dilupakan. Ceritakan kabar baik yang terjadi pada diri kita semua. Jika kita mengalami kesulitan, mereka tentu juga ingin tahu, siapa tahu mereka dapat menjadi tempat curahan hati.

Biarkan mereka masuk dalam hidup kita karena memang kita adalah bagian dari hidup mereka. Suatu hari bila berada dalam posisi mereka, barulah kita dapat merasakannya. Hormati nasehat mereka yang sudah banyak makan asam-garam kehidupan. Bukan berarti harus mengikutinya, cukup dengarkan dan pertimbangkan dengan hormat.

Jika seorang anak tidak menelepon karena khawatir akan mendengar keluh-kesah mereka, seharusnya anak tersebut malu. Mereka perlu berbagi dengan seseorang yang mengasihi mereka tentang apa yang terjadi dengan mereka. Kita mungkin tidak dapat memperbaiki segalanya, tetapi cukup dengan mendengarkan saja akan membuat mereka merasa jauh lebih lega.

3. Tidak Mengulurkan Bantuan

Makin lanjut usia, mereka makin butuh bantuan, seperti membersihkan halaman atau rumah. Mampirlah ke rumah mereka dan tawarkan bantuan apa saja.

Ini merupakan hadiah menyenangkan bagi orangtua. Mereka tidak lagi segesit dulu, daya ingat pun mundur. Tanyakan apakah mereka perlu bantuan dalam mengurus keuangan. Jangan memaksa.

4. Merasa Berhak Atas Uang Mereka

Perhatikan: SEORANG ANAK TIDAK BERHAK SAMA SEKALI! kita salah bila terus-menerus merongrong mereka. Mereka bekerja keras sehingga memiliki banyak hal untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, bukan untuk kita.

Kita sebagai seorang anak sudah dewasa dan mampu mencari uang sendiri. Jika pernah berutang kepada mereka, lunaskan segera. Mereka perlu tenang mengetahui punya cukup uang untuk memenuhi pengeluaran tak terduga yang banyak terjadi di masa tua.

Mereka juga layak menikmati hari tuanya. Bantulah mewujudkannya dengan cara menjauhkan tangan kita dari dompet mereka.

5. Jarang Menyatakan Sayang

Orangtua ingin sekali mendengar, “Aku sayang Ayah dan Ibu.” Bagi orangtua, perkataan ini seperti sinar matahari yang menerangi jiwa mereka. Jika kita tidak biasa mengucapkannya, mulailah sekarang juga.

Tidak sekedar mengatakan “Aku sayang Mama,” di akhir pembicaraan di telepon. Ucapkanlah dengan hangat dan penuh makna. Ucapan ini akan tersimpan dalam hati mereka selamanya.

Oleh karena itu, janganlah engkau enggan untuk berdoa demi kebaikan orang tuamu. Sekeras apapun usaha yang engkau lakukan, bila Allah tidak berkehendak, niscaya tidak akan pernah terwujud. Hanya Allahlah yang mampu Memberi petunjuk dan membukakan pintu hati kedua orang tuamu. Mintalah pada-Nya, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Memohonlah terus pada-Nya dan jangan pernah bosan meski kita tidak tahu kapankah doa kita akan dikabulkan.

Baca Juga

Wahai Ukhti, Lakukan Ini Bila Ingin Mendapatkan Keturunan yang Shalih Insya Allah

Setiap orang tentu menginginkan anak yang shalih. Kehadirannya menjadi pelengkap kebahagiaan, pelipur lara, juga sebagai perhiasan di dunia. Anak yang shalih adalah salah satu bentuk nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Ia merupakan amalan shalih bagi kedua orang tuanya semasa hidup dan setelah mereka meninggal, sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

إذا مات الإنسانُ انقطع عنه عملُه إلا من ثلاثةٍ : إلا من صدقةٍ جاريةٍ . أو علمٍ ينتفعُ به . أو ولدٍ صالحٍ يدعو له

“Jika seorang hamba telah meninggal dunia maka terputuslah seluruh amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakannya” (Hadits riwayat Muslim no.1631)

Mendidik generasi agar menjadi generasi yang baik itu tidaklah mudah. Ilmunya tak bisa didapat secara instan. Mempelajarinya pun tak ada batas waktu. Di antara keutamaan dan kesempurnaan syariat Islam ialah memuat segala sesuatu. Termasuk di antaranya adalah bagaimana perhatian Islam terhadap anak sebelum kedua orang tuanya melangsungkan pernikahan.

Jika yang menjadi maksud utama dalam membina sebuah rumah tangga adalah untuk mendapatkan keturunan yang shalih, maka target ini tidaklah mungkin terwujud hanya dengan pertemuan seorang lelaki dan wanita. Tetapi harus diperhatikan kaidah-kaidah dan prinsip yang di atasnya didirikan sebuah rumah tangga. Kaidah tersebut adalah perkara-perkara yang telah disyariatkan secara rinci oleh Islam, dimulai dengan memilih pendamping hidup yang memiliki kriteria tertentu agar target tersebut dapat diraih.


Oleh karena itu, seorang pemuda wajib memilih wanita yang kuat agamanya serta berakhlak mulia. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ،

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (Hadits riwayat Muslim dari Abdullah ibnu Umar)

Beliau juga bersabda:

أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

Tidak diragukan lagi bahwa istri adalah pemimpin rumah, karena ia yang bertugas menjaga rumah suaminya dan ia juga yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas tersebut. Apabila istri seorang wanita shalihah tentu ia akan membangun rumah tangga yang kokoh dan melaksanakan dengan perkara-perkara yang dapat membawa kebahagiaan bagi seisi rumah. Mendidik anak-anaknya dengan baik hingga mereka menjadi orang-orang yang berakhlak mulia, membiasakan mereka untuk melakukan hal-hal yang baik dan menjauhkan mereka dari kebiasaan jelek dan akhlak yang buruk.

Wanita erat hubungannya dengan baik atau buruknya sebuah generasi. Karena dari rahimnya lah keluar para penerus. Dan di bawah naungannya lah para penerus tadi mendapat pendidikan yang pertama. Muhammad Quthb berkata, “Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik selama ia pernah mendapatkan pengasuhan ibu yang baik. Sebaliknya, ibu yang rusak akhlaknya hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya.”

Abul Aswad Ad-Duaili berkata kepada anak-anaknya, “Sungguh aku telah berbuat baik kepada kalian sejak kalian masih kecil hingga kalian dewasa bahkan semenjak kalian belum dilahirkan.”

Anak-anaknya bertanya, “Bagaimana cara ayah berbuat baik kepada kami sebelum kami terlahir?”
Beliau menjawab, “Aku telah pilihkan untuk kalian ibu yang mana kalian tidak akan pernah kecewa kepadanya.”

Demikian juga dengan janin. Di samping ia memerlukan seorang ibu shalihah, memiliki agama yang kokoh sehingga mampu menjaga dan memeliharanya ketika masih berada di dalam kandungan serta dapat mewarisi sifat-sifatnya yang mulia. Janin juga memerlukan sosok seorang ayah yang shalih yang menjaga dirinya dan ibunya. Di sinilah letak tanggung jawab keluarga atau seorang wali agar tidak menikahkan anak gadisnya dengan sembarang orang. Tetapi hendaknya mereka benar-benar memperhatikan akidah dan akhlak pemuda yang datang meminang anaknya. Tiada fitnah dan kerusakan yang paling besar terhadap agama dan akhlak seseorang selain tindakan keluarga yang membiarkan menyerahkan anak gadisnya yang shalihah jatuh ketangan seorang pria yang menyimpang dari syariat Islam, tidak memiliki kehormatan dan perasaan cemburu kepada si istri. Ia memaksa istrinya untuk mengumbar aurat, bercambur baur dengan laki-laki dan menyeretnya keluar dari jalur agama dan akhlak. Ditambah lagi dengan pengaruh buruknya yang ia tularkan kepada anak-anak.

Manakala pemilihan suami maupun istri dijalankan di atas asas kemuliaan dan keshalihan, tidak diragukan lagi bahwa anak-anak yang dilahirkan akan tumbuh di atas kebaikan, kehormatan, kesucian, dan konsekuen dalam memegang ajaran agama. Apabila dalam diri seorang anak berkumpul faktor genetika yang shalih, serta faktor pendidikan yang baik maka dengan izin Allah akan menghasilkan seorang anak yang memiliki agama dan akhlak terbaik. Ketakwaannya, keistimewaannya, pergaulannya, dan akhlaknya yang mulia akan menjadi contoh bagi orang lain.

Jadi, tidak ada cara lain bagi yang ingin menapaki jenjang pernikahan kecuali harus pandai-pandai memilih pasangan hidup yang shalih. Dari ikatan suci ini dibangun keluarga bahagia, yang dipimpin oleh seorang suami yang shalih dan dimotori oleh seorang istri yang shalihah, jika mereka ingin mendapatkan keturunan yang shalih dan suci serta anak-anak yang beriman.

sumber: viralation.com

Baca Juga

Friday, 9 June 2017

Inilah 5 Cara Sederhana untuk Mengetahui Subur Tidaknya Seorang Wanita

Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menikahi wanita yang penyayang dan subur.

تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّى مُكَاثِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud. Hadits senada diriwayatka oleh An Nasa’i dan Ahmad)

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara mengetahui bahwa calon istri kita subur atau tidak, sementara dia masih gadis? Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan:

Tes Kesuburan

Cara yang paling valid untuk mengetahui wanita subur atau tidak adalah melalui serangkaian tes kesuburan yang dilakukan oleh ahli medis (baca: dokter). Secara umum, melalui pemeriksaan ini dapat diketahui apakah ovarium mampu menghasilkan sel telur dan melepaskannya saat ovulasi, ada tidaknya sumbatan dalam tuba dan apakah ada kelainan dalam rahim yang dapat menghambat terjadinya implantasi dan perkembangan janin.


Permasalahannya, meminta calon istri melakukan tes kesuburan adalah yang tabu dan aneh dalam budaya kita. Meskipun hasilnya paling akurat, ia tidak bisa menjadi pilihan terbaik. Bisa-bisa, malah calon istri atau keluarganya membatalkan rencana pernikahan yang telah disusun sebelumnya.

Jumlah Anggota Keluarga

Cara kedua ini sangat mudah dilakukan karena sangat sederhana. Untuk mendeteksi calon istri subur atau tidak, lihatlah anggota keluarganya.

“Dengan mengetahui jumlah anggota keluarganya, kita bisa mengukur seberapa besar peluang calon istri memiliki keturunan. Biasanya keturunan dari keluarga ‘subur’ jauh lebih mudah menghasilkan keturunan. Anak tunggal, dengan banyak sepupu yang juga anak tunggal bisa pula menjadi indikator,” tulis dr Egha Zainur Ramadhani dalam buku Sehat & Sukses Pranikah. Kendati demikian, peluang ini hanya sekedar prediksi, tidak sevalid tes kesuburan.

Siklus Haid

Cara lain untuk mendeteksi seorang wanita subur atau tidak, adalah dari siklus menstruasinya. Jika lancar, peluang kesuburannya lebih besar. Siklus ini adalah indikator terjadinya ovulasi dan hormon bekerja dengan normal. Karenanya banyak dokter yang menyarankan pasangan suami istri yang ingin segera punya anak untuk melakukan hubungan pada proses ovulasi yang umumnya terjadi pada hari ke-16 dari sejak hari pertama siklus menstruasi atau hari ke-14 sebelum menstruasi berikutnya.

Bagaimana cara mengetahui siklus haid calon istri lancar atau tidak? Dalam budaya kita, ini juga menjadi hal yang tabu jika langsung menanyakannya. Maka calon suami bisa mengutus seorang wanita untuk menanyakan kepada calon istrinya.

Berat Badan

Subur tidaknya wanita juga bisa dideteksi dari berat badan. Tubuh yang terlalu kurus atau terlalu gemuk, dapat menyebabkan kinerja hormon tidak maksimal, ovulasi menjadi tidak teratur. Terlalu kurus menyebabkan sistem bekerja minimal untuk menghemat energi yang keluar. Sedangkan terlalu gemuk dapat menyebabkan terjadinya perubahan level hormon dalam tubuh karena estrogen tidak hanya diproduksi di dalam ovarium tapi juga dalam lemak tubuh.

Masih dalam buku Sehat & Sukses Pranikah, dr Egha Zainur Ramadhani menjelaskan, 12% masalah ketidaksuburan disebabkan oleh masalah berat badan. “Terlalu kurus atau terlalu gemuk sangat mempengaruhi kesuburan bagi wanita,” tulisnya.

Nah, untuk mengetahui calon istri terlalu gemuk atau terlalu kurus, calon suami tidak perlu mengutus orang. Sebab dalam Islam disunnahkan nazhar, melihat calon istri. Mungkin dalam istilah sekarang, melalui forum ta’aruf.

Jalannya menarik

Liputan6 pernah melansir hasil penelitian yang dilakukan Universitas Göttingen, Jerman, bahwa cara berjalan kaum wanita bisa memperlihatkan subur atau tidaknya mereka. Yang intinya, cara jalan wanita yang secara alami ‘menarik’ perhatian laki-laki merupakan salah satu indikator kesuburan mereka.

Bagaimana caranya calon suami mengetahui cara jalan calon istri? Pernah ada ikhwan yang meminta akhwat yang dita’arufkan dengannya untuk jalan. Ia ingin mengetahui cara jalan calon istrinya itu. Entah untuk mengetahui ia subur atau hal lainnya. Hanya saja, cara ini dianggap tabu khususnya di kalangan aktifis dakwah. Lalu bagaimana? Sahabat seperti Jabir bin Abdullah dan Muhammad bin Maslamah mencontohkan, mereka mengamati calon istrinya secara diam-diam. “Aku bersembunyi untuk memperhatikan calon istriku itu hingga aku melihat hal yang menarik bagiku untuk menikahinya,” kata Jabir bin Abdullah dalam sebuah hadits yang dikutip Ustadz Mohammad Fauzil Adhim dalam buku Saatnya untuk Menikah.

Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Keluargacinta.com]

Baca Juga